Thursday, May 31, 2012

Get Well Soon Son

Dear anakku, plis batuknya jagan lama-lama. Plis tidur yang nyenyak. Ya Allah berilah kesembuhan buat Jabbar. Kalau anak sakit, rasanya ingin menggantikan posisinya.

Tuesday, May 29, 2012

Still Looking For the best Peadritician

Walaupun punya gelar dokter, saya masih menyerahkan kesehatan anak saya pada dokter anak. Baik itu masalah imunisasi, sakit ataupun konsultasi. Memang benar dokter anak terbaik bagi seorang anak adalah ibunya. Tapi kepanikan seorang ibu dan pikiran yang bermacam-macam tentang anaknya terkadang tidak membuat tindakan yang diambil menjadi rasional. Belum lagi masalah kehigienisan dalam menyimpan obat, misalnya regimen imunisasi.
Saya sudah cocok dengan salah satu dokter di harapan kita. Laki-laki, dengan pembawaan tenang dan murah senyum.Walau hanya imunisasi dia periksa tumbuh kembang, kesehatan anak dari A-Z, nyediain waktu nbuat konsultasi walau pasiennya banyak. Tapi RSAB harapan kita dari Rawamangun lumayan jauh ya, apalagi kalo pake macet, belum lagi parkirnya yang Alhamdulillah selalu susah. Awalnya sih buat imunisasi gapapa, Jabbar anteng di mobil walau lama dalam perjalanan. Tapi kalo sakit gini? Jadilah ke RSIA yang lumayan deket dari rumah.
 Saya ga tau mana dokter anak yang pas di hati, karena terkadang tidak sama setiap orang dalam menilai, daripada tanya-tanya lebih bagus coba langsung. Juga saya kurang suka kalau pilih dsa yang apsiennya terlalu ramai, saya ingin punya waktu sampai saya puas bertanya.
Dokter pertama, saya kena marah karena tidak ngasih "obat ini" kepada anak saya padahal saya seorang dokter. Ngomongnya ketus, saya tanya, malah ditanya balik. Sebagai seorang dokterpun saya berprinsip meminimalisir obat yang masuk ke tubuh anak saya. Kalau masi bisa home treatment lebih bagus. Duile, saya ngaku dokter terkadang bukan karena mau free bayar jasa konsultasi, tapi supaya lebih enak dalam berdiskusi, supaya dokternya tidak menganggap saya awam. Ini malah dikira saya tau segalanya.
Yang kedua kali dsa nya dosen suami saya waktu kuliah dulu, karena suami saya ikut malah ngobrol tentang dokter2 yang mereka kenal bukan masalah kesehatan anak saya. Dan yang ketiga ini saya gak mau ngaku seorang dokter, ibu rumah tangga aja, biar deh bayar jasa konsultasi, walau mendegarkan wejangan yang umum paling gak dia peduli sama anak saya. Anak saya yang baru 7 bulan sangat senang dengan kertas jadi kertas konsulnya diambil lalu dr tsb berkata "eh Nakal ya" jiah! apapun yang anak dibawah 3 tahun lakukan itu bukan nakal, itu respon normal, malah itulah kepintarannya, ortu mana yang senang kalo anaknya di bilang nakal. Duuuh rindu dsa yang care sama pasien dan ramah terhadap ortu deh.
Di ruang menyusui banyak ibu2 yang konsultasi ini itu , masalah ASI, MPASI maupun tumbuh kembang, saya aja yang dokter umum slalu membangkitkan semangat ibu untuk jadi dokter anak buat anaknya sendiri, bukan bergantung obat, dan menganggap semua anak spesial.
dear jabbar apa perlu mama mu ini ngambil spesialis anak ???


nb: InsyAllah ini tidak memojokkan individu, saya tidak mencantumkan nama, saya pun seorang dokter yang menjunjung tinggi etika kedokteran. Hanya sebagai curahan hati semata.




Friday, May 25, 2012

Karena Hidup adalah perjuangan

Kujaga dirimu sepenuh hatiku
Sejak kutahun kau ada di dalam rahimku
Namun ketika kau lahir tak terdengar tangisanmu
Tidak kah kau bahagia lahir ke dunia sayang
berjumpa dengan mama papa
Dan mama papa mu lah yang menangis
Semua yang kupunya sekarang juga
rasanya ingin kutukarkan agar kan bisa ada di pelukku
Namun kau kecil, lemah
Selang-selang itu ingin kulepaskan
dan kudekap erat tubuhmu
tak kan ku lepas
tak kan ku lepas



Baby Jabbar likes Swimming

Splash splash
i love swimming
swimming with mom and dad
how happy i am

My pregnancy

 ini hamildua bulan. masih belum kelihatan yaaaa. ya iya dong! :D
 hamil tetep hobi nongkrong pastinyaa

 hamil 7 bulan tepat ulang tahun ke 25 , nonton konser mocca bareng suami. Loveeee

Wednesday, May 23, 2012

boss of palm oil



                                              Emang gak cocok, Puanas beeet Puanaaaas!

ini adalah usaha keluarga
usaha yang awalnya dari hobby
kini menjadi sumber pendapatan utama
papa yang dokter sekarang merangkap menjadi petani
Xixixixixixixixi

now i wanna feel if i were a boss of palm oil
or ...... the mandor -_____-

Happy Weddy besties Ana

Senangnya bisa pulang ke Medan, bisa dateng ke nikahan ana tanggal 5 Mei kemarin. Setelah 6 vtahun pacaran huh akhirnya jadi nikah juga. Selamat ana dan silva semoga menjadi sakinah selamanya

cium basah

how can i not love this weeding room ! *gak mau keluar kamar* (malam bainai)

 this is the happy bride(akad nikah)


the bride maids and this is my out fit. Hpw do i look? (resepsi)

Life is about choices

 Setelah tamat jadi dokter, sebagian besar dokter umum menginginkan menjadi dokter spesialis. Begitupun saya. Tapi dari dulu gak pernah tau pengen spesialis apa. Karena sebenarnya passion saya bukan di medis. Jiah! Suer! Dan kalo ditanya apa sebenarnya passion nya, juga ga tau. Sungguh jauh dari kriteria sukses saudara-saudara. Jangan ditiru! Karena orang sukses itu mulai karena tau apa maunya. Nah yang ini maunya aja gak tau.

Dan pengalaman pertama mengikuti rangkaian ujian masuk PPDS THT UI ini memang banyak memberikan pengalaman. Dari awal suami tidak mengizinkan jadi ppds tht karena kesibukannya, suami lebih prefer yang ga ada jaganya jadi bisa balance rumah tangga dan karier. Suami, kenapa ga skalian aja kamu suruh aku jadi ibu rumah tangga aja. Lebih gentlement. Xixiixixixiix *pemalas* Kan enak gitu kalo ngurusi rumah, shopping doang kerjaannya. But, jangan salah saudara-saudara IRT itu lebih susah dari pada bekerja. Suami sih ngebilangin terserah paling benci deh sama orang yang bilang terserah. no solution, no responsibility . Fiuh

Tibalah hasilnya sekarang saya ga lulus. Anak dan suami akan bahagia tapi papa kecewa. Namanya orang tua ingin anaknya sukses dimana-mana. Pa, ma boleh ga anak mu ini jadi pedagang aja. boleh ya maaa....

Duuuuh gini deh jadinya kalo ga tau maunya apa. Jadi disitu-situ aja, jalan di tempat pat pat. Jaga RS, klinik jaganya 24 jam, buka usaha ga tau mau usaha apa, mau coba sekolah lagi gak tau mau ngambil apa. Oke fine! Just stay at home, gemukin badan dan tiba-tiba udah tua ajaaaaa.

Mamaaaaaaaaa
Papaaaaaaaaaaaaa
Suamiiiiiiiiiiiii
Jabbaaaaaaar
                         Mirror, Mirror on the wall,  Hey, wat would i be??

Tuesday, May 1, 2012

Happy baby, Happy Life

Keambisiusanku berkurang setelah menikah Dan punya anak. Apalagi jika anda mempunyai masalah, merujuklah ke Al quran Dan sunnah. Jelas tertulis di sana bahwa Jihadnya wanita adalah di rumah. Mentaati, menjaga kehormatan suami Dan mengurus anak-anak yang berkualitas.

Setelah agama tentunya ngerujuk ke ibu sendiri dong. Ketika kecil Hal paling menyenangkan adalah ketika melihat mama di rumah. Memasak makan kesukaan atau bersama sama nonton tv baru setelah beranjak remaja mama mulai sibuk membantu papa memulai usaha, hubungan pun mulai sedikit renggang karena mama jarang di rumah. Ditambah rasa keingintauan yang besar jadilah anak Dan ibu yang sibuk sendiri dengan dunianya masing- masing. Tetapi Alhamdulillah sekarang setelah bisnis mulai lancar hubungan itu sudah seperti sahabat lagi.

Ketakutan pun mulai muncul. Aku takut anakku mengikuti pola asuh pembantu bukan ibunya. Seperti Kita ketahui anak itu the great imitator, tukang contoh yang paling baik. Dan masa golden period itu ga bisa di ulang.

Saya mau menggosip dulu ah, tetangga Depan sama seperti kami yang dua2nya dokter kesulitan mencari pengasuh buat 2 anaknya yang masih balita. Untungnya mereka punya klinik pribadi tapi yang kerja ibunya, bapaknya jaga anak Dan mengurus rumah. Lucu deh liat laki2 jemur pakaian, nyuapin anak, ngepel, Kalo anaknya main di teras bapaknya main gitar atau bersihin motor. Pokoknya 100% bapak rumah tangga. *membayangkan suami jika seperti itu**gak terbayangkan*

Padahal Jihadnya suami ya cari nafkah, jihad istri ya di rumah. Subhanallah.


Anakku jika ibu harus keluar rumah
Belajar atau mencari rezeki
Itu juga karena dirimu
Tapi jika kau tak ridho
Aku Akan tetap di sisimu
Memelukmu, nenemaninu tidur Dan bermain
Walau dengan kehidupan yang biasa saja
Yang penting aku dengan dengan mamaku

Itu kata bayiku
My Happy baby, my happy life